CARI

Senin, 07 Mei 2012

Fashion Do's dan Don'ts: Pernikahan Adik Syahrini

Kecantikantampil terbaik dan menjadi yang tercantik di ruangan pestanya adalah sebuah keinginan dan kewajiban. Itulah sebabnya gaun pengantin yang dipilih menjadi sangat krusial sifatnya dan membutuhkan persiapan yang matang.

Tidak dipungkiri, perencana pesta harus memastikan dresscode kerabat hingga para tamu yang hadir agar penampilan mereka tidak sampai mengalahkan sang mempelai wanita. Bila seorang keluarga atau tamu kerabat tampil melebihi sang pengantin, bisa dibilang ia melanggar etiket tidak tertulis dalam menghadiri pesta pernikahan atau dianggap kurang sensitif.

Pengalaman ini bisa dilihat dari pernikahan adik Syahrini bernama Aisyahrani yang melangsungkan pernikahannya di Kebun Raya Bogor, Sabtu (5/5/2012). Di luar make-up mata Aisyahrani yang heboh, justru Syahrini sebagai kakak terlihat tampil lebih heboh ketimbang adiknya yang sedang melangsungkan pernikahan dengan pengusaha bernama Jeffri.

Bila diperhatikan, gaun pengantin Aisyahrani meskipun bertabur payet di bagian depan, memiliki detail belahan depan dan mengenakan veil, masih kalah menarik atensi dengan kakaknya, Syahrini. Gaun Syahrini menyita perhatian dengan detail bulu-bulu di bagian depan, bagian rok bawah yang lebar dan yang paling hits adalah mengapa ia harus mengenakan buntut (train) di belakang gaunnya juga?

Ya, dalam sejarah pesta pengantin, rasanya aneh sekali melihat tamu atau kerabat yang menggunakan train (buntut) gaun. Meskipun mengenakan model serupa dengan mempelai, tidak etis rasanya jika mempelai harus bersaing dengan busana tamu atau kerabat untuk menjadi wanita tercantik di dalam momen spesialnya.

Terlihat di foto, Syahrini sedang kerepotan mengumpulkan buntut gaunnya di tangan kiri sambil mengantar adiknya. Padahal jika gaun mereka dibalik; Aisyahrani menggunakan gaun dengan detail rok milik Syahrini dan menggunakan detail rok dengan belahan milik adiknya, minus buntut, mereka berdua terlihat lebih memukau sesuai perannya masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar